Kamis, 20 Oktober 2016

Jenis - jenis Efek Teks

1)      Jenis-jenis Efek Teks
Pada halaman web sering digunakan berbagai efek teks sehingga teks akan terlihat lebih indah dan menarik perhatian pengunjung. Efek teks biasanya digunakan sebagai logo, banner, link dan judul.
Jenis-jenis efek teks antara lain :
ü  Teks Melengkung
Photoshop mempunyai fasilitas yaitu Warp Text yang di dalamnya  menyediakan berbagai style yang bisa digunakan secara langsung untuk melengkungkan teks.

ü  Teks 3D
Bentuk 3D menjadi popular dan banyak digunakan oleh para desainer untuk menambah keindahan desainnya.
ü  Teks Lembut
Teks lembut adalah teks yang berlatar belakang kabur, sehingga teks yang ada di atasnya terkesan lembut. Teks ini banyak digunakan dalam mendesain halaman web.

ü  TEKS GRADASI
Teks gradasi adalah teks yang dibuat dengan menerapkan efek gradasi warna, sehingga perpindahan atau transisi warna pada teks terlihat secara halus. Gradasi warna bisa terdiri atas dua warna atau lebih.

ü  TEKS WARNA WARNI
Teks warna warni adalah teks yang terdiri atas beberapa warna dalam suatu tulisan, antara satu huruf dengan huruf lainnya mempunyai warna yang berbeda-beda, sehingga menimbulkan kesan ceria, ramai dan periang.

ü  TEKS OUTLINE GANDA
Teks outline ganda adalah teks yang mempunyai dua garis pinggir dengan menggunakan warna garis pinggir yang berbeda antara garis yang satu dengan yang lain, sehingga terlihat seperti tiga buah teks dalam satu tulisan.

ü  TEKS MENYALA
Teks menyala adalah efek yang menambah pencahayaan atau sinar yang memudar secara bertahap di luar sisi teks, sehingga teks akan terlihat menyala seperti api lilin
ü  TEKS GARIS BERSUSUN
Teks garis bersusun adalah teks yang menggunakan pola garis-garis lurus bersusun secara horizontal sebagai motifnya, sehingga teks akan terlihat lebih elegan. Teks ini banyak digunakan untuk membuat logo suatu perusahaan atau produk.

ü  TEKS BERKARAT
Teks berkarat adalah teks yang dibuat dengan menerapkan efek seperti besi yang sudah karatan karena sudah dimakan usia alias using.

ü  TEKS EMAS
Teks emas adalah teks yang dibuat dengan menerapkan efek kuning keemasan yang terlihat mengkilap gemerlapan pada teks, sehingga menimbulkan kesan mewah.

ü  TEKS AQUA
Teks aqua adalah teks yang menggunakan efek seperti kaca bening pada galon plastik minuman aqua dengan pendaran cahaya berwarna kebiru-biruan.

ü  TEKS BERTABUR PERAK
Teks bertabur perak adalah teks yang menggunakan efek berupa taburan perak di atas permukaan teks.

ü  TEKS API
Teks api adalah teks yang menggunakan efek seperti api yang mengelilingi teks tersebut.

ü  TEK EFEK ICE
Teks efek ice adalah teks yang memberikan kesan seperti terbungkus es.



Prinsip - Prinsip Desain

Untuk menghasilkan desain yang berkualitas diperlukan pertimbangan dalam mengorganisasikan elemen-elemen grafis sesuai dengan prinsip-prinsip desain secara tepat. Menurut Stephen McElroy, ciri desain yang kreatif adalah dapat menarik perhatian pembaca, tulisan di dalamnya mudah dibaca dan dimengerti, informasi tulisan dilengkapi dengan informasi visual, dapat mengangkat intisari tulisan tersebut dan dapat menceritakan suasana setempat dan perasaan orang yang bersangkutan.
Beberapa pendapat mengenai prinsip-prinsip desain pada dasarnya tidak jauh berbeda satu sama lain. Yang terpenting adalah bahwa jika prinsip diikuti secara ketat dan detail maka peluang untuk menghasilkan karya grafis yang berkualitas akan semakin besar.
Prinsip-prinsip desain menurut Stephen McElroy adalah :
  1. Keseimbangan, artinya halaman harus tampil seimbang dan harmonis.     
  2. Penekanan, memberi pengertian bahwa tidak semua unsur grafis adalah sama pentingnya dan perhatian pembaca harus difokuskan pada titik fokus.
  3. Irama, artinya pola yang diciptakan dengan mengulangi dan membuat variasi dari unsur grafis yang ada dan menggunakan ruangan diantaranya untuk memberikan kesan gerak.
  4. Kesatuan, mengandung pengertian semua bagian dari unsur grafis bersatu pada dan serasi sehingga pembaca memahaminya sebagai suatu kesatuan.


Sedangkan menurut Atisah Sipahelut (1991), lima prinsip desain yaitu :
  1. Kesederhanaan, artinya apa yang disajikan adalah apa yang paling penting atau prinsipil sehingga tidak tidak terkesan berlebih.
  2. Keselarasan, artinya ada kesesuaian antara bagian yang satu dengan lainnya.
  3. Irama, mengandung arti adanya keselarasan yang baik dan dapat menimbulkan kesan gerak gemulai dari bagian unsur yang satu kepada unsur yang lain dalam suatu susunan komposisi.
  4. Kesatupaduan, artinya karya dapat menghasilkan sebuah karya yang padu.
  5. Keseimbangan, merupakan prinsip penting sebagai sentuhan akhir (finishing touch) yang memerlukan kepekaan perasaan dalam pembuatan komposisi.

Prinsip-prinsip desain menurut Artini adalah :
  1. Keseimbangan, merupakan prinsip mendasar dari komposisi yang mudah diidentifikasi dan terlihat jelas. Keseimbangan memberikan kesan keteraturan.
Berbagai cara untuk mendapatkan keseimbangan :

a.    Keseimbangan Simetris : objek-objek yang disusun di sebelah kiri dan sebelah kanan sumbu sama dalam bentuk, ukuran, bangun, dan letaknya.
b.    Keseimbangan Asimetris : diperoleh jika bentuk, bangun, garis, ukuran, volume diletakkan sedemikian rupa sehingga tidak mengikuti aturan keseimbangan simetris. Keseimbangan asimetris banyak dipergunakan untuk desain modern atau kontemporer.
c.    Keseimbangan horizontal : keseimbangan yang diperoleh dengan menjaga keseimbangan antara bagian bawah dan bagian atas.
  1. Keserasian
Suatu usaha untuk menyusun berbagai macam bentuk, bangun, warna, tekstur, dan elemen-elemen lain dalam satu komposisi yang utuh agar nikmat dipandang. Serasi atau harmoni bisa dicapai dengan kesamaan arah, kesamaan bentuk dan bangun meskipun berbeda ukuran ataupun dengan tekstur yang bersifat sama. Keserasian bisa dicapai dengan berbagai variasi  agar tidak membosankan.
  1. Proporsi
Adalah perbandingan antara satu bagian objek dengan objek lain atau dengan keseluruhannya. Proporsi berbeda dengan skala. Proporsi sangat terkait dengan objek lain yang telah diketahui sebelumnya. Misalnya ukuran gambar yang serasi untuk newsletter jelas kurang proporsional untuk baliho.
  1. Skala
Merupakan ukuran relatif dari suatu objek yang akan terlihat setelah dibandingkan dengan objek lainnya. Penggunaan skala dapat menciptakan keserasian dan kesatuan objek dalam desain. Skala biasanya dinyatakan dengan ukuran panjang dan lebar. Elemen-elemen yang digunakan memiliki hubungan dalam skala secara konsisten. Penerapan skala dengan peralatan komputer lebih mudah dilakukan, yaitu dengan memberikan garis bantu (grid). Objek maupun badan manusia dapat juga digunakan untuk skala, misalnya kaki, depa, hasta, dan lain-lain.
  1. Irama  atau Ritme
Terkait dengan kesan gerak yang ditimbulkan oleh pengulangan elemen. Di dalam pengulangannya desainer dapat memberikan akses atau penekanan tertentu. Ritme yang baik dapat memberikan kesan gerakan yang lembut dan berkesinambungan. Irama mampu mengarahkan perhatian dari bagian yang satu ke bagian yang lain. Irama dapat sederhana, namun dapat juga sangat kompleks.












WARNA

WARNA
Warna bisa mewakili emosi dari karya tersebut sehingga pesan dari karya tersebut bisa lebih mudah diterima oleh audience. Warna juga dapat digunakan untuk menyorot elemen penting dan utama seperti subheads, member sinyal di mana pembaca untuk melihat terlebih dahulu dan memprovokasi emosi.

Warna ditimbulkan oleh perbedaan kualitas cahaya yang direfleksikan atau dipancarkan oleh obyek. Pada saat kita melihat warna, sebenarnya kita melihat gelombang cahaya yang dipantulkan atau dipancarkan oleh obyek yang kita lihat.
(Wartmann, 2004).
Sama seperti bentuk, warna memberikan kesan pesan yang lebih sangat mendalam. Warna merah misalnya mengesankan semangat, kegairahan, dan panas api. Atau warna ungu mengesankan kepucatan, layu dan tidak semangat. Kombinasi antar warna memberikan kesan visual yang bervariasi yang tentu saja berdampak pada kerja desain grafis. Seperti jelas pakar desain grafis David Dabner dalam Design and Layout: Understanding and Using Graphics, warna yang dipilih menimbulkan efek yang luar biasa pada kesan desain dan cara orang meresponnya (feedback). Sedangkan sebuah obyek terlihat bersinar karena memantulkan cahaya ke mata. Obyek akan terlihat transparan karena cahaya menembus permukaannya, menyentuh obyek di belakangnya dan dipantulkan kembali ke permukaan.


TEKSTUR

TEKSTUR
Tekstur adalah unsur rupa yang menunjukkan rasa permukaan bahan (material),
yang sengaja dibuat dan dihadirkan dalam susunan untuk mencapai bentuk rupa, baik dalam bentuk nyata ataupun semu. Misalnya kesan tekstur kayu, bulu atau gelas.
Sedang menurut Kusminati tekstur adalah sifat dan kualitas fisik permukaan suatu benda (material), seperti kusam, mengkilap, kasar, halus yang diaplikasikan dalam desain.
Tekstur dapat digunakan untuk:
ü  Memberikan publikasi cetak, presentasi, atau halaman web yang mood atau kepribadian
ü  Bermain-main mata
ü  Memprovokasi emosi
ü  Membuat rasa kekayaan dan mendalam



Ruang atau Space

RUANG atau SPACE
Ruang adalah jarak antara atau daerah atau sekitar sesuatu. Memisahkan ruang
atau unifies, highlight, dan memberikan mata visual istirahat.
Ruang dapat digunakan untuk:
  • Memberikan mata visual istirahat
  • Membuat hubungan antara unsur-unsur
  • Sorot salah satu elemen
  • Menaruh banyak spasi sekitar yang penting untuk memanggil perhatian kepadanya
  • Membuat layout mudah untuk mengikuti
  • Membuat tipe dibaca mungkin
Ruang terjadi karena adanya persepsi mengenai kedalaman sehingga terasa jauh dan dekat, tinggi dan rendah, tampak melalui indra penglihatan. Elemen ini dalam desain grafis koran misalnya digunakan sebagai elemen ruang bernafas bagi mata pembaca. Hal ini dimaksudkan agar tidak terlalu lelah membaca teks yang terlalu panjang. Dan ruang kosong memberikan penegasan pemisah antar kolom teks koran. Selain itu memberikan kesan desain yang lapang dan rapi. Hal ini diistilahkan dengan white space(ruang kosong). Ruang kosong berarti ketidak beradaan teks ataupun gambar. Benar – benar kosong, dan bukan berarti tempat yang terbuang dan sia – sia. Ruang kosong itu adalah bahasa tersendiri dari desain yang dibuat.




GARIS

GARIS
Garis adalah sekumpulan titik yang berdampingan secara memanjang dan memiliki dua buah ujung.. Garis memiliki dimensi panjang, pendek, tipis, tebal. Garis dapat saling berhubungan satu sama lain membentuk apa yang dinamakan garis sejajar/paralel, garis memancar atau garis berlawanan. Dalam media komunikasi visual, garis dapat menjadi pembatas kolom, member kesan tertentu, menjadi pembatas antara unsur grafis satu dengan lainnya, dan digunakan sebagai penunjuk bagian-bagian tertentu dengan tujuan sebagai penjelas kepada pembaca.
Seperti yang terlihat di bawah ini garis horizontal diterapkan memisahkan informasi dalam iklan sebuah buku. Di bagian atas garis adalah informasi buku. Sedangkan di bawahnya adalah informasi mengenai penulis.

Garis dalam desain grafis dibagi menjadi 4, yaitu :
1.       Vertikal (garis tegak lurus)
memberi kesan stabilitas, kekuatan, dan kemegahan yang menggerakkan mata ke atas, tinggi, gagah.
2.       Horizontal (garis lurus)
memberi kesan sugesti kesenangan atau sesuatu yang bergerak.
3.       Diagonal (garis miring)
memberi kesan sesuatu yang bergerak, dinamis, keadaan yang tidak stabil.
4.       Kurva (garis melengkung)
                memberi kesan kehalusan dan keanggunan.
Garis mempunyai beberapa gaya atau style, antara lain :
  • Garis lurus

  • Garis dot

  • Garis dash

  • Garis dash dot



BENTUK

BENTUK
Bentuk atau shape adalah suatu bidang yang memiliki tinggi dan lebar, terjadi karena dibatasi oleh sebuah kontur (garis) dan atau dibatasi oleh adanya warna yang berbeda atau oleh gelap terang pada arsiran atau karena adanya tekstur. Bentuk bisa berupa wujud alam (seperti binatang, tanaman dan manusia), dan tidak berwujud alam/abstrak (seperti ikon, grafik, ilustrasi). Bentuk benda berisi garis-garis di dalamnya. Sebuah benda terdiri dari fill dan stroke/garis tepi.Garis lurus dan lengkung dapat menyusun suatu bentuk, misalnya menyusun tiga garis miring yang bertemu pada setiap ujungnya akan membentuk sebuah bangun segitiga. Bentuk lengkung  yang disusun mengelilingi  titik pusat 3600 akan membentuk sebuah lingkaran. Bentuk-bentuk yang dihasilkan merupakan bentuk dasar yang sering digunakan untuk desain, bisa dua dimensi maupun tiga dimensi. Dua dimensi misalnya persegi panjang, jajaran genjang, segitiga, polygon, dan sebagainya. Tiga dimensi seperti kerucut, kubus, silinder, prisma, bola, piramid dan lainnya



Unsur - unsur Estetika

1.       Unsur-unsur Estetika
Tidak semua karya grafis mampu memenuhi unsur-unsur estetika secara penuh. Namun demikian desainer pasti selalu ingin tampil khas didalam merancang, termasuk dalam menggunakan pendekatan-pendekatan estetis. Unsur fungsi semata kurang berarti tanpa unsur keindahan. Desainer harus memperhatikan elemen-elemen grafis dan prinsip-prinsip desain. Seperti telah disebutkan bahwa estetika juga menyangkut komposisi sebagai satu kesatuan yang menarik, nikmat untuk dipandang, tidak berlebihan, dan memberikan kesan. Apa yang dikomposisikan adalah elemen-elemen desain mengikuti prinsip-prinsip desain tertentu secara terarah.
Menurut A.M. Djelantik, unsur-unsur dari estetika ada tiga yaitu :
  1. Wujud/rupa (appereance)
Menyangkut bentuk (unsur yang mendasar) dan susunan atau struktur.
  1. Bobot/isi (content/substance)
Menyangkut apa yang dilihat dan dirasakan sebagai makna dari wujud, seperti suasana (mood), gagasan (idea) dan ibarat/pesan.
  1. Penampilan/penyajian (presentation)
Menyangkut cara penyajian karya kepada pemerhati atau penikmat. Penampilan sangat dipengaruhi oleh bakat (talent), keterampilan (skill), dan sarana/media (medium).
Rekayasa estetik dalam grafis komunikasi adalah teknik pengungkapan estetika terapan melalui proses belajar dan proses kreatif. Dalam pelaksanaannya rekayasa estetik melalui proses panjang mulai dari tahap desain pada proses pengerjaannya sampai produk jadi.  John Wistrand berpendapat bahwa desain harus merupakan desain keseluruhan yang melihat pada proyek atau produk dan mencoba menganalisanya sepenuhnya.
Desainer merancang grafis komunikasi yang menjadi sebuah alat komunikasi yang berguna dan tidak hanya menentukan penampilan saja. Kesan pertama adalah kepentingan yang harus dipertimbangkan berbagai bidang sehingga menjadi lebih baik dan benar-benar berguna. Sebelum berpikir masalah materi atau unsur desain, seorang desainer perlu menentukan tema grafis komunikasi yang akan dikerjakan yang sesuai dengan maksud dan tujuan pada konsepnya. Ada beberapa tema yang disesuaikan dengan fungsi desain, antara lain

1.       Rasional
Media yang mengarah kerasional yang berfokus pada praktek, fungsi, atau kebutuhan masyarakat, akan memberikan tekanan atau manfaat baginya untuk menerima berita yang diinformasikan/dikomunikasikan. Pendekatan rasional sangat efektif bagi masyarakat yang membutuhkan penjelasan tentang produk/jasa yang dibutuhkan. Tanggapan positif terhadap informasi/komunikasi yang disampaikan bisa menyakinkan dan memuaskan masyarakat sebagai sasaran

2.       Humor dan Jenaka
Penampilan humor atau jenaka merupakan strategi mencapai sasaran komunikasi grafis komunikasi untuk memicuperhatian terhadap yang dikomunikasikan. Dari survei yang dilakukan oleh eksekutif iklan menunjukkan bahwa penggunaan humor akan efektif untuk menarik perhatian dan menciptakan kesadaran orang yang melihatnya. Dalam visualisasinya tidak harus seorang pelawak sebagai bintang yang diekspus, namun bagaimana mengemas media informasi/komunikasi yang bersifat humor

3.       Rasa Takut
Rasa takut lebih efektif digunakan untuk memperbaiki motivasi. Ada dua hal yang dituju:
·         Pertama, mengindentifikasi konsekuensi negatif jika menggunakan produk.
·         Kedua, mengidentifikasi konsekuensi negatif terhadap perilaku yang tidak aman, misalnya minum-minuman keras, merokok, menilpon sambil nyetir mobil, merusak lingkungan, dan sebagainya.
  1. Patriotik
Tampilan visual patriotik (hero) kadang dihadirkan untuk menambah rasa kepercayaan masyarakat terhadap berita yang diinformasikan/dikomunikasikan. Pahlawan yang berotot besar yang secara sigap, cepat, tanpa pamrih dapat memberantas keonaran, kejahatan, dan suka menolong sesama. Adegan ini dapat membius kepercayaan masyarakat, sehingga mereka menerima terhadap segala yang diinformasikan/dikomunikasikan pada media grafis.
  1. Kesalahan
Seseorang suatu saat kadang melakukan kesalahan dalam hidupnya, seperti menyimpang dari nilai aturan yang ada. Tujuan media yang bersifat kesalahan ini agar audience (masyarakat) yang melihatnya/membacanya bisa memperbaiki adegan/berita kesalahan yang diinformasikan/dikomunikasikan.
Misalkan seorang ibu menggoreng (menuangkan) krupuk sebelum minyak gorengnya mendidih. Hal ini tentu kesalahan besar yang mengakibatkan krupuk tidak bisa berkembang dengan baik. Di sinilah peran audien (masyarakat) untuk memperbaikinya, yaitu sebelum krupuk dimasukkan ke wajan harus menunggu mendidihnya minyak goreng agar krupuk yang digoreng bisa mengembang dengan sempurna. Contoh lain, orang salah kalau menggunakan battery ”B” karena mainannya tidak bisa jalan, mengapa tidak pakai battery ”A”?.
  1. Kaidah
Kaidah biasanya hubungannya dengan aturan-aturan yang tidak menyinggung suku, adat-istiadat, ras, dan agama (SARA). Unsur ini sangat riskhan dan harus berhati-hati, agar media grafis yang diciptakannya tidak terjadi ke-salah pahaman di dalam masyarakat. Tampilnya figur anak-anak yang tidak sopan terhadap orang tua atau melanggar asusila tentu akan menjadi gunjingan di masyarakat yang mengakibatkan media grafis yang telah susah payah dibuatnya tidak boleh beredar.
Seorang desainer grafis harus mengetahui aturan yang ada agar dalam pengerjaan desain berjalan dengan lancar, seperti menampilkan unsur “halal” dalam produk makanan/ minuman, atau sunkem anak kepada orang tua di hari Raya yang sudah mendapat kepercayaan dan tradisi yang bagi kaum muslim secara luas.
  1. Simbol
Simbol adalah tanda yang mempunyai hubungan dengan obyek yang mempunyai peraturan yang sifatnya umum. Simbol merupakan jembatan menginterpretasikan (mengartikan) suatu obyek kepada orang lain sesuai dengan pengalamannya.
Informasi yang disampaikan sumber menggunakan simbol kadangkala tidak sampai atau salah persepsi terhadap yang menerimanya, seperti lambaian tangan bisa menyimbulkan (mengisyaratkan) selamat datang, selamat berpisah, selamat tinggal, tidak mau, atau tidak setuju. Tampilnya burung merpati terbang dan grafis komunikasi menyimbulkan adanya kebebasan hidup, begitu sebaliknya gambar merpati yang terkurung dalam sangkar menyimbulkan hidup terkekang.
  1. Pengandaian
Pengandaian merupakan harapan atau angan-angan kedepan sebuah  tujuan. Pengandaian merupakan sebuah impian yang seakan-akan menjadi kenyataan. Tampilnya media informasi/komunikasi dengan tema “pengandaian” membidik sebagian masyarakat yang mempunyai harapan besar setelah mengikuti dan menanggapi terhadap pesan yang disampaikan. Sebagai contoh tampilnya gambar anak dibawah lima tahun yang asyik mengoperasikan komputer atau bertambahnya tinggi badan setelah minum salah satu produk vitamin tertentu.
  1. Emosional

Emosional sangat berhubungan dengan faktor psikologis yang dapat mempengaruhi penghayat (masyarakat). Sebagian masyarakat tertarik pada berita yang diinformasikan/dikomunikasikan melalui pendekatan emosional dengan perasaan si penghayat yang mengesampingkan atribut dari lembaga yang menginformasikan. Para desainer pesan percaya bahwa pengiriman pesan melalui teknik emosional lebih mengena dan membuat penasaran, khususnya masyarakat yang merasa lebih maju.

Peran Estetika Dalam Komunikasi Visual

1.    Peran Estetika Dalam Komunikasi Visual
Setiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda terkait dengan bakat, keturunan, kebudayaan, pendidikan, pengalaman, dan lingkungan hidup. Ketertarikan manusia kepada keindahan mendorong manusia mempelajari ilmu mengenai keindahan yang dikenal dengan istilah “estetika” yang dalam bahasa Yunani Aesthesis, berarti tanggapan atau pengawasan.
Beberapa pendapat ahli tentang estetika :
1.    Ilmu estetika adalah suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan, mempelajari semua aspek dari dari apa yang disebut keindahan (A.M. Djelantik, 1999: 9)
2.    Estetika adalah segala sesuatu dan kajian terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan seni. (Kattsoff, Element of Philosophy : 1953).
3.    Estetika mempersoalkan hakikat keindahan alam dan karya seni, sedang filsafat seni mempersoalkan karya-karya seni atau benda seni atau artifak yang disebut seni. (Jakob Sumardjo, Filsafat Seni : 2000)
4.    Estetika merupakan kajian filsafat keindahan dan juga keburukan (Jerome Stoniltz, Encyclopedia Philosophy : volume 1).

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya estetika adalah ilmu yang mempelajari dan mempersoalkan keindahan suatu objek dari segi estetika. Objek estetika tersebut bisa berupa fenomena alam, karya desain, karya seni, proses kreatif, maupun filsafat seni. Alexander Gottlieb Baumgarten mempopulerkan estetika dengan istilah Aesthetica.
Segi kritis pengalaman estetik menyangkut penentuan harga objek estetik. Penentuan nilai menunjukkan beberapa standar penghargaan seperti tingkat realisme (Goldman), keaslian dan keunikan (Boas), perpaduan ketakjuban dan pengharapan (Greenberg), kepekatan atau kesempurnaan bentuk (Greenberg dan Beradsley) serta kejelasan kualitas (Popper). Dapat disimpulkan bahwa kesan estetik dapat bersumber dari dalam karya-karya seni (objek) dan terpengaruh oleh subjek. Beberapa prasyarat agar subjek dapat menikmati keindahan untuk memperoleh pengalaman estetik penuh, yaitu :
1.    Kebutuhan pokok manusia terpenuhi.
Orang sibuk tidak dapat meluangkan waktu untuk menikmati keindahan, orang melarat bukan keadaan baik untuk menikmati keindahan. Demikian juga orang yang ada dalam keadaaan serba terpenuhi juga sulit memperoleh keindahan (askesis).
2.    Pengalaman estetis yang berkembang dalam diri seseorang mendorong keinginan untuk merasakan pengalaman tersebut sekali lagi tanpa perbedaan dengan yang lama. Pengulangan ini harus bersifat tidak membosankan.
3.    Pengalaman, meskipun sudah berakhir, manusia berkeinginan untuk mengabadikan dalam bentuk karya (Ahmad Sachari, 1986).

Dalam dunia pendidikan, keindahan dari objek dapat diperoleh melalui usaha bagaimana menghasilkan desain yang menarik dan berkesan bagi peserta didik. Sedangkan kesan keindahan dari subjek (peserta didik) harus memperhatikan kondisi setiap individu yang akan menikmati atau menggunakan karya itu. Panca indera manusia dalam mengenal lingkungan eksternal ada yang bertipe visual, akustis (auditif), taktil (peraba), gustatoris (untuk  mengecap), dan olfaktoris (membau atau mencium). Perbedaan inilah yang perlu mendapat perhatian dalam perancangan dan penggunaan karya grafis untuk kepentingan pembelajaran.
Menikmati keindahan merupakan sebuah proses dalam jiwa dan budi manusia menyangkut fisiologis, biologis, psikologis, dan spiritual. Dalam teknologi, pendidikan merupakan upaya penting untuk merancang dan mendesain media komunikasi visual yang memenuhi unsur-unsur estetika dan dapat diaplikasikan dalam pembelajaran, tetapi lebih baik dalam kondisi difasilitasi.


Secara psikologis rentetan peristiwa dalam proses menikmati keindahan dibagi dalam beberapa bagian :
1.    Sensasi, adalah rangsangan eksternal ditangkap mata dan telinga dalam alat penerimaan yang menimbulkan getaran yang disebut sensai (rasa).
2.    Persepsi, merupakan tahap dimana sensasi telah terkesan. Pada orang yang otaknya cepat, proses dari sensasi ke persepsi berjalan lebih cepat. Persepsi langsung menggerakkan proses asosiasi-asosiasi sehingga dapat melakukan komparasi (membandingkan), diferensiasi (membedakan), analogi (persamaan) dan sintesis (penyimpulan).
3.    Impresi, merupakan tahap dimana kesan telah menjadi keyakinan yang sewaktu-waktu dapat diingat kembali karena sudah ada dalam wilayah kesadaran manusia.
4.    Emosi, tidak hanya menyangkut perasaan marah, kecewa, panic, jengkel, kesal yang tidak terkendali, namun juga perasaan gembira dan antusias.
5.    Interpretasi, menyangkut aktivitas daya pikir akibat impresi masuk ke dalam wilayah kesadaran. Interpretasi adalah fungsi aktif intelektual manusia yang jika bertemu ditambah emosi sehingga menghasilkan apa yang disebut dipersepsi.
6.    Apresiasi, merenungkan pengertian atau apa yang telah diinterpretasikan, menimbang dengan fakta-fakta lain, mempertimbangkan kebenaran sampai dimana maknanya adalah fungsi intelek berganda yang dirumuskan dengan kata apresiasi.
7.    Evaluasi, adalah renungan dan rumusan yang ingin disampaikan kepada orang lain, baik secara lisan maupun tertulis (A.M. Djelantik, 1999).

Mengapa perlu mengenal estetika ?
ü  Pertama, karena karya-karya seni dan desain yang alami maupun yang buatan begitu berharga sehingga dipelajari ciri-ciri khasnya demi karya seni dan desain itu sendiri
ü  Kedua, ia mesti berpendapat bahwa pengalaman estetika (pengalaman mengenai karya seni dan desain) itu begitu berharga baik untuk kelompoknya maupun masingmasing anggotanya sehingga karya seni dan desain itu mesti dipelajari

Ketiga, mungkin dikira bahwa pengalaman ini begitu bernilai pada dirinya sendiri sehingga membutuhkan pengujian dan penelitian mengenai kualitaskualitas karya seni dan desain itu

Komposisi Tata Letak

1)      Komposisi Tata Letak
Komposisi (composition) adalah usaha untuk mendapatkan keseimbangan bentuk dalam mengorganisasikan unsur-unsur terpenting dalam penciptaan karya seni dan atau media komunikasi grafis yang harmonis, komunikatif, dan persuasif. Kaidah-kaidah komposisi yang harus diketahui adalah :
  1. Proporsi (proportion), merupakan perbandingan ukuran yang digunakan untuk menentukan perbandingan yang tepat antara panjang dan lebar antara gambar dengan bidang gambar.
  2. Keseimbangan (balance), yaitu kesamaan dari unsur-unsur tertentu yang berlawanan ataupun bertentangan. Dalam bidang desain, yaitu suatu keadaan ketik di semua bagian pada karya tidak ada yang lebih terbebani, atau di semua bagian bebannya sama sehingga akan membawa rasa tenang dan enak dilihat.
  3. Irama atau ritme, yaitu adanya pengulangan dan gerakan yang ajek, teratur, terus menerus, yang bisa divisualisasikan dengan garis, tekstur, bidang, bentuk, maupun warna.
  4. Kesatuan (unity), artinya seluruh unsur yang dipergunakan harus saling berhubungan dengan baik, mengandung makna dan menarik. Beberapa hubungan tersebut antara lain hubungan kesamaan, hubungan kemiripan, hubungan keselarasan, hubungan keterikatan, hubungan keterkaitan dan hubungan kedekatan.
  5. Pusat perhatian (focus of interest), menyangkut peletakan unsur yang menjadi perhatian utama atau paling dominan untuk disampaikan. Misalnya judul, peletakannya bergantung kepada pertimbangan estetika, komunikatif, dan persuasif.
  6. Kontras (contrast), merupakan perbedaan keadaan unsur-unsur atau antara organisasi unsur yang dapat dicapai dengan perbedaan tinggi-rendah, panas-dingin warna, termasuk cerah dan suramnya.
Selain kaidah-kaidah di atas, perlu mempertimbangkan berat dan ringannya bidang. Keseimbangan dapat dicapai dengan bidang yang tidak selalu sama besar, tetapi didapat dari unsur lain, misalnya warna ataupun bentuk.
Untuk meletakkan unsure gambar dan teks dapat dilakukan dengan susunan vertikal, horizontal, diagonal maupun bersinggungan. Hal ini hanya merupakan pola dasar dan desainer harus selalu mengembangkan berbagai pola peletakan sesuai dengan misinya.
Alan Swann dalam buku Basic Design and Lay Outmenyatakan bahwa keputusan pertama yang harus diambil di dalam mendesain adalah menyangkut bentuk, ukuran, dan proporsi. Langkah-langkah dasarnya sebagai berikut :
  1. Menentukan bentuk (shape).
  2. Menentukan peletakan
  3. Menentukan proporsi
  4. Menentukan lay ot
  5. Menentukan bentuk (shape) yang sudah dipilih
  6. Menentukan proporsi yang paling baik
  7. Menambahkan ruang-ruang untuk naskah (body copy)
  8. Membuat bentuk-bentuk alternatif
  9. Menentukan posisi teks yang akan menjadi kepala (judul)
  10. Mengubah ukuran judul
  11. Melengkapi judul dengan garis-garis naskah
  12. Memasukkan bentuk (shape)
  13. Melakukan variasi antara bentuk, garis naskah, dan judul
  14. Menentukan jenis huruf judul baru, jenis huruf naskah. Melakukan eksperimen dengan mengubah jenis huruf naskah maupun judul.
  15. Bereksperimen dengan jenis-jenis huruf untuk desain, misalnya jenis huruf dekoratif
  16. Menambahkan warna pada judul diikuti warna pada teks. Penting untuk memahami psikologi warna dan pengaruhnya kepada karakteristik sasaran.
  17. Memasukkan ilustrasi dan memperhatikan kesesuaian dengan huruf, baik judul maupun naskah.
  18. Memasukkan ilustrasi baik foto-foto maupun hand drawing dan menyesuaikan dengan jenis huruf, baik judul maupun naskah.


Alignment

1)      Alignment
Dalam sebuah perancangan tipografi penataan baris (alignment) memiliki peranan penting sebagai penunjang legibility serta estetika dari rancangan. Huruf-huruf dalam beberapa baris dapat disejajarkan dengan lima cara sebagai berikut :
Rata kiri (flush left)
Layak digunakan untuk naskah yang panjang atau pendek. Bagian kanan susunan huruf menghasilkan bentuk irregular yang memberi kesan dinamis.

Rata kanan (flush right)
Hanya layak digunakan untuk jumlah naskah yang pendek dengan penataan jumlah huruf-huruf per barisnya hampir setara.

Rata tengah (centered)
Hanya layak digunakan untuk jumlah naskah yang pendek dengan penataan jumlah huruf yang seimbang pada tiap barisnya.

Rata kiri-kanan (justified)
Layak digunakan untuk naskah yang panjang. Keteraturannya memberikan kesan yang bersih dan rapi. Namun, jarak antarkata harus diperhatikan bila jumlah huruf tidak sebanding dengan lebar kolom.
Asimetris (random)
Penataan ini berbeda dengan empat cara penataan di atas. Setiap baris disusun secara acak (random) sehingga tidak ada pola baris yang dapat diprediksi panjangnya ataupun penempatannya.

Dalam sebuah eksekusi perancangan halaman (page makeup), ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari karena secara optis kehadirannya dapat mengganggu estetika rancangan, yaitu :
Widow
Satu baris pendek yang merupakan baris terakhir dari sebuah paragraph yang berdiri tunggal dan hadir menjadi baris pertama pada halaman berikutnya. Satu buah kata yang tersisa di baris terakhir dalam sebuah paragraph disebut juga widow
Orphan
Satu baris pendek yang merupakan baris pertama dari sebuah paragraph yang berdiri tunggal dan menjadi baris terakhir dalam sebuah halaman.
Block
Tiga atau empat buah tanda sambung (hyphens) yang bersusun pada bagian akhir dari beberapa baris yang berurutan dalam sebuah halaman.

River
Sebuah bentuk yang terjadi karena adanya jarak antar-kata dari beberapa baris yang berurutan dan membentuk sebuah bidang putih seperti alur sungai.